Jakarta, Indotrend.Id, Akademisi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Dr. Iswadi, M. Pd menilai partai Golkar layak pimpin koalisi besar di Pemerintahan Prabowo- Gibran untuk lima tahun kedepan.
“Karena Kinerja Airlangga dan Partai Golkar dinilai cukup baik dalam mengawal sektor perekonomian dalam negeri dan kestabilan politik nasional jadi peluangnya cukup besar memimpin koalisi besar. Ini menandai akan ada pada pihak Golkar, termasuk soal penyusunan kabinet,” ujar Dr. Iswadi, M. Pd. kepada wartawan, Minggu 24 Maret 2024.
Hal tersebut juga menanggapi lahirnya wacana koalisi besar, yang akan mengawal pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang mulai ramai diperbincangkan dalam beberapa hari terakhir.
Koalisi besar diungkapkan Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani, yang menilai koalisi itu sangat penting untuk menyukseskan program-program besar yang akan dijalankan Prabowo-Gibran.
Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut mengatakan Golkar, sebuah partai politik Indonesia yang telah lama memainkan peran penting dalam politik Tanah Air, kini menjadi subjek pembicaraan yang hangat dalam konteks koalisi Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Golkar, dengan sejarah panjangnya, memiliki legitimasi politik yang kuat dan basis massa yang luas, menjadikannya pilihan yang layak untuk memimpin koalisi,” Dr. Iswadi, M.Pd. menambahkan
Pasal nya lanjut Dr. Iswadi, M.Pd, sebagai partai politik yang telah berdiri sejak era Orde Baru, Golkar telah mengalami berbagai transformasi politik.
“Dari masa pemerintahan otoriter hingga transisi demokratis, Golkar telah beradaptasi dan tetap relevan dalam peta politik Indonesia. Keberadaannya sebagai partai politik yang memiliki akar kuat dalam berbagai lapisan masyarakat membuatnya menjadi pilihan yang strategis dalam membentuk koalisi politik,” jelasnya.
Selain itu, Golkar juga memiliki pengalaman yang luas dalam mengelola pemerintahan. Sebagai partai yang pernah menjadi kendaraan politik bagi rezim Orde Baru, Golkar memiliki koneksi dan jaringan yang dapat membantu mengonsolidasikan kekuatan politik dalam sebuah koalisi.
“Pengalaman ini dapat menjadi aset berharga dalam membangun koalisi antara Prabowo dan Gibran, yang mungkin memiliki latar belakang politik dan pengalaman yang berbeda,” katanya lagi.
Dalam konteks dinamika politik Indonesia yang terus berubah, Golkar juga telah menunjukkan fleksibilitasnya dalam bermitra dengan berbagai kepentingan politik.
“Dari era pemerintahan Soeharto hingga era reformasi, Golkar telah berhasil mempertahankan keberadaannya dengan menjalin kemitraan dengan berbagai kekuatan politik yang berbeda,” ucapnya.
Kemampuan ini untuk beradaptasi dengan berbagai situasi politik menjadikan Golkar sebagai pilihan yang layak dalam membentuk koalisi yang solid antara Prabowo dan Gibran.
Tak hanya itu, sebagai partai politik yang memiliki sejarah panjang dalam politik Indonesia, Golkar juga memiliki kekuatan organisasi yang solid.
Dengan struktur partai yang terorganisir dengan baik dan kader-kader yang loyal, Golkar dapat menjadi motor penggerak dalam membangun koalisi politik yang solid dan efektif.
Kemampuan organisasi ini dapat membantu memobilisasi basis massa dan memastikan stabilitas koalisi dalam menghadapi dinamika politik yang kompleks.
Penting juga untuk dicatat bahwa Golkar memiliki jaringan politik yang luas, baik di tingkat nasional maupun lokal.
“Dengan memiliki basis massa yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, Golkar dapat menjadi pilar yang kuat dalam memperluas dukungan bagi koalisi antara Prabowo dan Gibran,” sebutnya.
Dukungan dari berbagai daerah ini akan memberikan kekuatan tambahan bagi koalisi dalam menghadapi tantangan politik yang kompleks.
Selain itu, sebagai partai politik yang telah memiliki pengalaman dalam menghadapi berbagai tantangan politik, Golkar juga dapat memberikan kestabilan dan keberlanjutan bagi koalisi antara Prabowo dan Gibran.
Dengan memiliki pemahaman yang mendalam tentang dinamika politik Indonesia, Golkar dapat membantu mengelola konflik internal dan eksternal yang mungkin muncul dalam perjalanan koalisi.
Kemampuan untuk mengelola konflik ini dapat menjadi kunci keberhasilan bagi koalisi dalam mencapai tujuan politiknya.
Golkar juga memiliki visi dan program politik yang dapat menjadi landasan bagi koalisi antara Prabowo dan Gibran.
Dengan mengusung agenda-agenda yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan penguatan demokrasi, Golkar dapat memberikan arah yang jelas bagi koalisi dalam menjalankan agenda politiknya.
Visi ini juga dapat menjadi titik temu antara Prabowo dan Gibran, yang mungkin memiliki pandangan politik dan visi pembangunan yang sejalan.
Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, dapat disimpulkan bahwa Golkar layak untuk memimpin koalisi antara Prabowo dan Gibran.
Sebagai partai politik dengan sejarah panjang, pengalaman yang luas, kekuatan organisasi yang solid, dan visi politik yang jelas, Golkar memiliki semua atribut yang diperlukan untuk menjadi motor penggerak dalam membentuk koalisi politik yang solid dan efektif.
“Dengan dukungan Golkar, koalisi antara Prabowo dan Gibran memiliki potensi untuk menjadi kekuatan politik yang signifikan dalam panggung politik Indonesia.Itu menjadi nilai positif bagi Ketua Umum Golkar Airlangga untuk memimpin koalisi besar di Pemerintahan Prabowo- Gibran tersebut,” pungkasnya.