Indotrend.Id, Kualasimpang, Wakil Bupati, Tengku Insyafuddin, ST, menyampaikan ucapan terima kasih masyarakat Aceh Tamiang kepada Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT, yang telah mengakomodir aspirasi dan impian masyarakat memiliki jalan penghubung yang layak. Ucapan ini disampaikan saat mendampingi Gubernur Aceh tersebut meresmikan dan meluncurkan dua ruas jalan proyek peningkatan jalan kontrak tahun jamak (multiyears contract) di Aceh Tamiang, Senin (27/6/22), bertempat di Kampung Babo, Kecamatan Bandar Pusaka.
“Alhamdulillah kami sangat bersyukur, pembangunan jalan penghubung sepanjang 15,1 kilometer ini telah rampung dilaksanakan. Terima kasih Pak Gubernur,” ungkapnya atas peresmian jalan Batas Simpang Jernih, Aceh Timur – Karang Baru, Aceh Tamiang, dan Jalan Batas Gayo Lues – Babah Roet, Aceh Barat Daya.
Insyafuddin mengatakan, masyarakat sudah lama menantikan sangat membutuhkan jalan itu. Wabup Insyafuddin yang disertai seluruh unsur Forkopimda menuturkan, keberadaan jalan yang diresmikan oleh Gubernur Nova tersebut sangat penting dalam peningkatan pelayanan dan mendukung denyut perekonomian di wilayah pedalaman kabupaten bergelar Bumi Muda Sedia ini.
“Jalan ini membuka keterisolasian masyarakat dan sangat mendukung transportasi dan arus keluar-masuk hasil produk sektor pertanian dan perkebunan,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Nova dalam kegiatan yang digelar secara hibrida kemarin mengatakan kehadiran kedua ruas jalan ini akan dapat memperlancar arus barang dan jasa oleh masyarakat setempat dan sekitarnya.
“Dua tahun lalu, saya duduk bersama tokoh masyarakat Aceh Tamiang di Masjid Babo, dan berjanji pembangunan jalan dari Karang Baru ke Simpang Jernih Aceh Timur akan dituntaskan. Alhamdulillah niat baik kita dengan tujuan membangun demi rakyat, hari ini jalannya selesai dibangun. Hari ini janji itu telah saya tunaikan, dan hutang saya lunas,” kata Nova.
Gubernur menambahkan, pembangunan 14 ruas jalan ini sebenarnya menjadi mimpi para pemimpin Aceh terdahulu, untuk menghubungkan setiap kabupaten/kota di Aceh.
Almarhum Profesor Ibrahim Hasan, mantan Gubernur Aceh, tahun 1990-an mencetuskan “Jalan Terobosan”, yang bertujuan menghubungkan lintas kabupaten agar perekonomian warga bisa lebih menggeliat dan berdenyut.
Upaya tersebut kemudian berlanjut pada masa kepemimpinan Almarhum Prof Syamsuddin Mahmud, yang beliau beri nama “Jaring Laba laba.” Perencanaan beliau masih sama. Pesisir Aceh, mulai dari Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Barat, dan Nagan Raya, termasuk Kota Subulusalam, dengan kawasan tengah seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Acen Tenggara, dan Gayo Lues haruslah tersambung melalui jalur darat dan tentu dengan jarak yang dekat.
Mimpi dua gubernur pendahulu itu kemudian dilanjutkan oleh Gubernur Aceh Abdullah Puteh, yang menyebut program tersebut dengan nama: “Ladia Galaska.” Program ini kemudian dilanjutkan oleh dua Gubernur setelahnya, yaitu Zaini Abdullah dan Irwandi Yusuf.
Gubernur Nova menjadikan pembangunan sarana dan prasarana (infrastruktur) sebagai salah satu program prioritas. Lewat program Aceh Seumeugot, yang fokus pada upaya untuk memastikan tersedianya sarana dan prasarana (infrastruktur) secara cerdas dan berkelanjutan, semua program unggulan terutama yang menjadi daya ungkit pembangunan ekonomi dijalankan.
Untuk mendukung pencapaian program tersebut, Pemerintah Aceh bertekad untuk mewujudkan jalan yang disebut Nova sebagai “jalan mantap” di Aceh, yang bisa meningkatkan konektivitas antar wilayah.
Upaya tersebut dilaksanakan dengan skema pekerjaan kontrak tahun jamak (multiyears contract).
Pemilihan skema itu bertujuan agar jalan yang dibangun benar benar sampai tuntas, karena kebijakan dan anggaran telah diberikan secara penuh, meskipun harus melalui tahapan penyelesaian yang sedikit memakan waktu.
“Semua paket tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Sehingga dengan demikian peningkatan konektivitas antar wilayah bisa semakin terwujud,” kata Nova.
Nova berpesan, keberadaan kedua ruas jalan yang telah diresmikan dan jalan lainnya yang akan segera tuntas, mesti dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik.
“Saya mengharapkan seluruh masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Barat Daya turut memelihara dan merawatnya agar manfaatnya bisa lebih maksimal,” ujar Nova.
Dikatakan, keberadaan kedua ruas jalan itu tidak hanya dibutuhkan untuk mendukung gerak ekonomi, sosial dan budaya di kedua wilayah, tapi juga akan membuka keterisolasian masyarakat, serta mendukung konektivitas lintas kabupaten dalam hal pengangkutan barang dan jasa dari sektor pertanian dan perkebunan sehingga ekonomi masyarakat akan meningkat, jarak antar kabupaten/kota bisa dipersingkat, dan akan timbul kawasan pertumbuhan baru sebagai akibat dari lancarnya arus transportasi.
“Saya menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam pelaksanaan kedua proyek ini, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Timur dan seluruh perusahaan kontraktor pelaksana yang mengerjakan proyek multiyears ini,” katanya.
Ruas jalan yaitu Batas Aceh Timur – Karang Baru, Aceh Tamiang, dan Jalan Batas Gayo Lues – Babah Roet, Aceh Barat Daya, adalah dua dari 14 ruas jalan yang digarap dengan skema kontrak tahun jamak, mencakup pada hampir seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Dalam kegiatan kemarin, tampak Sekda Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes bersama Asisten I Setdakab Abdya, Amrizal, dan Wakil Bupati Gayo Lues, Said Sani, ikut menyaksikan masing-masing secara virtual dari Babahroet, Aceh Barat Daya, dan Blangkejeren, Gayo Lues. Sementara Gubernur Nova, selain Wabup Insyafuddin, juga turut didampingi oleh Sekda Aceh Timur, Mahyuddin.
Usai peresmian dan peluncuran dua ruas jalan proyek peningkatan jalan proyek tahun jamak (multiyears contract) di Aceh Tamiang, Gubernur Aceh didampingi Wabup Insyafuddin beserta seluruh rombongan melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah yang ada di Aceh Tamiang. Adapun Sekolah yang dikunjungi yaitu SMK N 1 Karang Baru, dengan agenda kegiatan menanam pohon durian serta meninjau ruangan praktik berbayar.
Selanjutnya mengunjungi SLB Negeri Pembina Aceh Tamiang. Di sana, Gubernur Nova juga melakukan penanaman pohon jeruk secara simbolis serta melakukan serah terima kunci kendaraan transportasi antar jemput siswa SLB, dan terakhir mengunjungi SMA N 4 Kejuruan Muda dan melakukan hal yang serupa yakni penanaman pohon durian dan alpukat serta melakukan peninjauan ruang kelas belajar.